Almarhum Nenek Bangkit dari Kubur Berkat AI, Simak Kisahnya!

SUQIAN, CHINA - JANUARY 30, 2023 - Illustration: ChatGPT, Suqian, Jiangsu, China, 30 January 2023. ChatGPT has been banned in New York schools. Google, Meta and others are under pressure to speed up AI development and deployment. (Photo credit should read CFOTO/Future Publishing via Getty Images)

Seorang pria asal China menggunakan AI untuk “membangkitkan” kembali mendiang neneknya.

Sebuah video dengan audio percakapan antara pria berusia 24 tahun, bermarga Wu, dan versi AI dari neneknya yang telah meninggal menjadi viral dalam beberapa minggu terakhir setelah Wu mem-postingnya secara online.

“Nenek, ayahku dan aku akan kembali ke kampung halaman kami untuk merayakan Tahun Baru Imlek bersamamu tahun ini,” kata Wu dalam rekaman tersebut. “Ayahku meneleponmu terakhir kali. Apa yang kamu katakan padanya?”

“Saya mengatakan kepadanya untuk tidak minum anggur. Hemat dan jangan main kartu,” jawab nenek AI.

Dikutip dariĀ SCMP, Senin (17/4/2023), selama percakapan mereka, gambar nenek tampak penuh perhatian, seolah mendengarkan, dan mulutnya bergerak saat berbicara.

Wu mengatakan dia berbagi ikatan yang dalam dengan neneknya yang meninggal karena Covid pada Januari. Neneknya yang saat itu berusia 84 tahun membesarkan Wu setelah orang tuanya bercerai.

Saat neneknya jatuh sakit, Wu kembali dari Shanghai, tempatnya bekerja sebagai desainer seni visual, ke kampung halamannya di Tiongkok selatan.

Dia tinggal di samping tempat tidurnya selama 15 hari tetapi tidak pernah mendapat kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal karena dia tetap koma sampai dia meninggal.

Berjuang dengan kematian neneknya, Wu memiliki ide untuk “membangkitkan” dia menggunakan teknologi AI.

Dia menggunakan perangkat lunak gambar dan foto-foto lama untuk membuat gambar dinamis dari dirinya.

Wu kemudian melatih AI untuk meniru nada suaranya menggunakan rekaman percakapan telepon dengan sang nenek sebelum dia meninggal.

Ia juga menghabiskan waktu berbicara dengan chatbot AI ChatGPT untuk mempelajari cara membuat AI berperilaku seperti neneknya.

“Saya membagikan banyak detail kehidupan nenek saya kepada ChatGPT, berharap ChatGPT dapat memahami latar belakang dan cara bicara keluarga nenek saya sehingga dapat berkomunikasi dengan saya dalam nada suara nenek saya,” kata Wu.

“Saat ini, ‘nenek’ hanya dapat melakukan percakapan sederhana. Ketika ucapan saya semakin rumit, AI tidak bisa mengerti, “katanya.
Wu.

Ia mengatakan proyek “membangkitkan nenek” ini hanya untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya sendiri.

“Tapi saya merasa senang bisa melihat nenek dan berbicara lebih banyak dengannya,” katanya.

Kisah ini telah menarik perhatian jutaan orang di media sosial China daratan, dengan pengguna internet terpecah atas penerapan AI Wu.

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*