AS-Houthi Konfrontasi di Laut Merah, Rudal Hantam Kapal Perang
Konfrontasi militer kembali terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan milisi penguasa Yaman, Houthi, di Laut Merah, Rabu waktu setempat. Hal ini disampaikan langsung oleh Juru Bicara Houthi Yahya Saree.
Saree mengatakan satu rudal yang ditembakkan dari Yaman menghantam kapal perang AS. Serangan itu juga memaksa dua kapal komersial milik Washington untuk mundur.
“Bentrokan terjadi hari ini dengan sejumlah kapal perusak dan kapal perang Amerika di Teluk Aden dan Bab al-Mandab, sementara kapal-kapal tersebut memberikan perlindungan bagi dua kapal komersial Amerika,” ujarnya dalam sebuah pernyataan dikutipĀ Russia Today, dikutip Kamis (25/1/2024).
“Selama bentrokan https://38.180.14.226/ dua jam tersebut, serangan langsung terhadap kapal perang Amerika. Sejumlah rudal balistik kami mencapai sasarannya meskipun ada upaya kapal perang untuk mencegahnya,” tambahnya.
Komando Pusat AS (CENTCOM) membenarkan insiden itu. Tapi, mereka mengklaim bahwa semua rudal yang masuk gagal mengenai target apapun.
“Teroris Houthi yang didukung Iran menembakkan tiga rudal balistik anti-kapal dari wilayah Yaman yang dikuasai Houthi ke arah kapal kontainer MV Maersk Detroit yang berbendera, dimiliki, dan dioperasikan AS, yang sedang transit di Teluk Aden. Tidak ada laporan cedera atau kerusakan pada kapal,” kata militer AS.
Kelompok Houthi di Yaman baru-baru ini telah melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang terafiliasi atau terkait dengan Israel dan sekutunya sebagai bentuk solidaritas terhadap milisi Palestina, Hamas, dan warga Gaza. Ini memicu gangguan di perairan itu dan memaksa banyak kapal memutari Benua Afrika untuk mencapai Laut Tengah dan Eropa.
Awal pekan ini, Pentagon mengatakan bahwa operasi tempurnya melawan Houthi telah dijuluki ‘Operasi Poseidon Archer’. Operasi militer ini merupakan operasi yang terpisah dari Operation Prosperity Guardian, di mana Poseidon Archer lebih fokus dalam menghantam Houthi.