Harta pendiri Xiaomi Lei Jun disebut anjlok hingga Rp120 triliun dalam kurun waktu satu tahun. Hal ini disebabkan laba bersih Xiaomi anjlok sebesar 83% dalam tiga bulan hingga Juni.
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, laba bersih Xiaomi turun sekitar 1,36 miliar yuan (Rp2,9 triliun) di tengah berlanjutnya hambatan ekonomi makro global, ujar perusahaan, dikutip dari Forbes, Minggu (28/8/2022)
Sementara, pendapatan perusahaan turun 20% menjadi 70,1 miliar yuan, karena menyusutnya bisnis baik di luar negeri maupun di dalam negeri. Penurunan pendapatan telah menyebabkan saham Xiaomi di Hong Kong, yang dipimpin oleh Lei Jun, kehilangan 52% dari nilainya pada tahun lalu.
Secara keseluruhan pengiriman smartphone global pada semester pertama turun 9% dari tahun sebelumnya karena permintaan yang lemah, demikian menurut lembaga Canalys. Samsung dan Apple adalah berada di peringkat pertama dan kedua di depan Xiaomi yang menduduki peringkat ketiga di dunia.
Xiaomi menegaskan kembali rencana sebelumnya untuk memasuki pasar kendaraan listrik. Raksasa teknologi ini akan menghadapi persaingan ketat dengan Tesla, BYD, dan lainnya.
Lei, yang pada tahun 2021 menduduki puncak peringkat tahunan Forbes China dari 50 CEO teratas, kini keluar dari daftar 2022 baru yang baru saja diterbitkan.
Hal ini lah yang berimbas pada pada kekayaan bersih atau net worth pendiri Xiaomi Lei Jun. Dilansir dari Forbes melalui data real time Forbes, kekayaan milik Lei Jun terlihat turun hampir setengah kekayaan pada tahun ini menjadi US$9,8 miliar atau senilai Rp145 triliun.
Padahal pada tahun 2021, harta Lei Jun sebesar US$17,9 miliar atau senilai Rp264,92 triliun. Artinya dia kehilangan hampir separuh kekayaannya dibandingkan tahun lalu atau sekitar US$8,1 miliar atau sekitar Rp120 triliun.