Perusahaan otomotif listrik Vietnam, VinFast mengatakan pada hari Rabu (27/4/2023) waktu setempat bahwa pihaknya telah menerima kesepakatan pendanaan baru senilai US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 37 triliun untuk pengembangannya di masa depan. Langkah ini mengisyaratkan penundaan rencana perusahaan untuk melantai di bursa Amerika Serikat.
Mengutip Reuters, dua orang yang mengetahui masalah ini mengungkapkan bahwa Initial Public Offering (IPO) AS yang direncanakan VinFast mungkin akan ditunda lebih lanjut. Salah satu orang itu mengatakan rencana dapat ditunda sampai tahun depan karena kondisi pasar yang tidak menguntungkan.
“Kami tetap berkomitmen dan fokus pada proses listing kami,” kata VinFast pada hari Rabu tanpa merinci kerangka waktu IPO yang direncanakan.
VinFast, yang mulai beroperasi pada 2019, bersiap untuk berekspansi di pasar AS, di mana perusahaan berharap dapat membangun pabrik mobil dan baterai untuk bersaing dengan pembuat mobil dan perusahaan rintisan lama. Meskipun pengiriman kendaraan dari pabriknya di Vietnam sejauh ini berjalan lambat.
Dari rencana pendanaan baru ini, sebanyak US$ 1 miliar atau sekitar Rp15 triliun akan diberikan sebagai hibah dalam satu tahun ke depan dari pendiri Pham Nhat Vuong, yang merupakan orang terkaya Vietnam. Hal ini diungkapkan VinFast dalam sebuah pernyataan.
Perusahaan induk Vingroup (VIC.HM), konglomerat terbesar Vietnam, akan memberikan hibah sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp7,5 triliun ditambah pinjaman US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun dengan jangka waktu hingga lima tahun.
Aksi itu akan meningkatkan total dana yang dikumpulkan oleh VinFast menjadi US$ 10,7 miliar atau sekitar Rp158,1 triliun, berdasarkan pengajuan perusahaan sebelumnya.
Hibah dan pinjaman akan “mendorong VinFast untuk mempercepat pengembangannya,” kata perusahaan itu.
Berdasarkan laporan Reuters bulan Maret lalu, Vingroup memiliki rencana untuk mengumpulkan uang dari kemungkinan penjualan aset dari cabang pusat perbelanjaan dan pengembang real estatnya.
Adapun VinFast pertama kali memberi syarat akan IPO di AS pada April 2021. Perusahaan berencana untuk mengumpulkan $2 miliar dengan valuasi sekitar $60 miliar.
Pencatatan awalnya direncanakan untuk paruh kedua tahun lalu dan sejumlah bankir mengatakan IPO diharapkan tahun ini. Namun, tidak ada keterangan waktu yang diperbarui dalam pengajuan terbaru perusahaan ke otoritas AS pada bulan Maret.
Valuasi pasar untuk startup EV telah mendingin secara drastis setelah beberapa perusahaan dengan valuasi setinggi langit menghadapi pengawasan di tengah prospek ekonomi global yang suram.