Pasar HP global belum kembali normal pada kuartal pertama tahun ini. Penurunan ini telah berlangsung selama lima kuartal berturut-turut.
Laporan firma riset Canalys menyebutkan penurunan Q1 2023 mencapai 13% year-on-year (yoy). Laporan itu menyebutkan pasar masih belum pulih meski sudah ada peningkatan pada faktor makro utama.
Analis Canalys, Sanyam Chaaurasia menyebutkan penurunan pasar pada Q1 sesuai dengan ekspektasi. Permintaan konsumen dilihat juga masih lesu pada periode tersebut.
“Meskipun ada pemotongan harga dan promosi besar-besaran, permintaan konsumen tetap lesu, khususnya segmen kelas bawah karena inflasi tinggi yang berdampak pada kepercayaan dan pengeluaran konsumen,” kata Chaaurasia, dikutip Kamis (27/4/2023).
“Selain itu permintaan pengguna yang lesu memicu gelombang besar de-stok pada seluruh rantai pasokan, dengan kanal yang mengurangi tingkat investaris untuk mengamankan operasi,” lanjutnya.
Meski begitu, Toby Zhu selaku analis Canalys lainnya berpendapat terjadi peningkatan permintaan pada rentang harga tetrtentu. Vendor juga dilihat menjadi lebih aktif pada perencanaan produksi dan pemesanan komponen.
“Canalys memperkirakan invetaris industri smartphone, terlepas dari saluran atau vendor, bisa mencapai level relatif sehat di akhir kuartal kedua 2023,” jelasnya.
Dua hal disebutkan Zhu bakal jadi pendorong baru dalam industri smartphone. Yakni terkait jaringan 5G dan juga ponsel lipat.
Dalam laporan yang sama, Samsung menjadi penguasa pasar Q1 dengan market share 22%. Sementara Apple berada di belakang raksasa teknologi asal Korea Selatan itu sebesar 21%.