Nikel RI Dikucilkan, Kadin Dorong Limited FTA Indonesia-AS

U.S. President Joe Biden greets Indonesia's President Joko Widodo as he arrives for the G20 leaders' summit in Nusa Dua, Bali, Indonesia, November 15, 2022. REUTERS/Kevin Lamarque/Pool

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung langkah Pemerintah Indonesia untuk mengajukan proposal Limited Free Trade Agreement (FTA) atau Perjanjian Perdagangan Bebas Terbatas kepada Amerika Serikat terkait perdagangan bebas mineral kritis, terutama nikel.

Ketua Umum Kadin Indonesia dan ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan, inisiatif pengajuan proposal Limited FTA kepada Amerika Serikat ini akan memberi sinyal positif bagi ekosistem industri manufaktur kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV), serta sektor Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

“Proposal Limited FTA Indonesia kepada AS jadi langkah yang tepat agar mineral kritis dan industri manufaktur kendaraan listrik Indonesia tetap dapat bersaing di pasar global, khususnya di AS. Mineral kritis seperti nikel, aluminium, kobalt, hingga tembaga penting dalam pembangunan ekosistem energi baru dan terbarukan di Indonesia dan dunia,” ungkap Arsjad, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (18/04/2023).

Arsjad mengakui bahwa langkah ini menjadi krusial dalam menjaga keberlanjutan investasi, serta membuka peluang pasar rantai nilai pasok produk bijih nikel hingga turunannya di Amerika Serikat bagi Indonesia.

“Pemerintah telah berusaha untuk bernegosiasi terkait kesepakatan Limited FTA dengan AS, dan kami di sektor bisnis siap untuk mengambil tindakan proaktif guna mensukseskan implementasi kesepakatan tersebut. Kami percaya bahwa dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan sektor bisnis, Indonesia akan meraih manfaat besar dari Limited FTA ini,” tuturnya.

Arsjad menambahkan bahwa daya tawar Indonesia sangat tinggi dalam pengajuan Limited FTA ini.

“Indonesia memiliki potensi cadangan mineral kritis terbesar di dunia untuk komponen bahan baku baterai hingga kendaraan listrik di dunia, misalnya nikel yang mencapai sepertiga dari cadangan dunia dan bauksit mencapai 4% cadangan global atau 1,2 miliar ton,” paparnya.

Dengan daya tawar yang tinggi, Arsjad menyatakan bahwa tidak adil jika AS masih mengucilkan Indonesia dalam kebijakannya.

“Akan banyak kerugian bagi AS jika tidak terjadi kesepakatan terkait Limited FTA dengan Indonesia,” tegasnya.

Dia pun berharap agar inisiatif pengajuan proposal Limited FTA Indonesia kepada AS segera mendapat respons positif dan dapat segera disepakati, untuk mendorong kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan antara Indonesia dan AS, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri mineral kritis global.

Menurutnya, kebijakan Amerika Serikat yang terkesan mengucilkan Indonesia dalam hal produk mineral kritis seperti nikel dan turunannya melalui Undang-Undang Inflation Reduction Act (IRA), semata-mata terjadi karena belum adanya FTA dengan pihak Amerika Serikat.

Selain itu, pihak AS memiliki kekhawatiran mengenai adanya dominasi China pada industri mineral kritis seperti nikel dan turunannya di Indonesia.

“Kami adalah penyedia mineral kritis seperti nikel dan turunannya yang terbesar di dunia dan kami selalu berupaya memastikan memiliki portofolio perdagangan mineral ini dengan negara China maupun Non-China guna mencapai kesepakatan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan,” kata Arsjad.

Sebagaimana diketahui, pemerintah AS akan menerbitkan pedoman kredit pajak bagi produsen baterai dan EV di bawah Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act/ IRA) dalam beberapa minggu ke depan. Undang-undang ini mencakup US$ 370 miliar dalam subsidi untuk teknologi energi bersih.

Namun, baterai yang mengandung komponen dari Indonesia dikhawatirkan tetap tidak memenuhi syarat untuk kredit pajak Inflation Reduction Act (IRA) secara penuh. Pasalnya, Indonesia disebut belum memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan AS.

Sejak pekan lalu Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat. Adapun salah satu agendanya yaitu melakukan negosiasi dan mengajukan Limited FTA mineral kritis dengan Pemerintah Amerika Serikat.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*