Temuan Baru Gak Tanggung-tanggung, RI Bakal Jadi Raja Gas?

Temuan Baru Gak Tanggung-tanggung, RI Bakal Jadi Raja Gas?

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menegaskan komitmennya untuk memperkuat dan memperluas pemanfaatan gas bumi di Indonesia melalui pembangunan infrastruktur di berbagai sektor kelistrikan, industri, transportasi, UMKM dan rumah tangga. (Ist PGN)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan pemerintah terus mendorong agar infrastruktur gas bumi di dalam negeri dapat terbangun secara masif. Hal tersebut menyusul melimpahnya temuan cadangan gas bumi baru-baru ini.

Menurut Arifin, cadangan gas bumi milik RI sangat mencukupi sebagai jembatan Indonesia menuju transisi energi. Oleh sebab itu, pembangunan proyek infrastruktur gas bumi secara masif cukup penting untuk dilakukan.

“Kalau kita sudah bangun sambungan pipa, kita tinggal cabang-cabangin masuklah jargas, LPG juga bisa, ya kalo LPG kan orang nenteng ke rumah, kalau ini kan kita sambungin tinggal cetek gitu doang, ini yang https://judol-terpercaya.store/ ingin kita permudah, ketahanan energi, affordable juga harganya buat masyarakat kompetitif dan gampang,” kata Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (5/1/2024).

Sebagaimana diketahui, baru-baru ini banyak temuan cadangan gas bumi di beberapa wilayah Indonesia. Salah satunya seperti penemuan cadangan gas di Wilayah Kerja North Ganal sumur Geng North-1, Kalimantan Timur oleh Eni.

Wilayah kerja ini memiliki jumlah cadangan yang signifikan dengan perkiraan awal Gas in Place 5 triliun cubic feet (tcf).

Temuan berikutnya yakni berada di sumur Timpan-1 Blok Andaman II yang dioperasikan oleh Premier Oil. Operator, saat ini masih melangsungkan pencarian cadangan migas di blok tersebut dengan persiapan pengeboran lanjutan.

Selanjutnya, di sumur eksplorasi Layaran-1 yang berada di Blok South Andaman, sekitar 100 kilometer (km) lepas pantai Sumatera bagian utara, Indonesia oleh Perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Mubadala Energy. Layaran-1 digadang-gadang memiliki potensi mencapai 6 triliun kaki kubik (TCF) gas-in-place.

“Kita kan punya target 12 BSCFD 2030, itu dengan Masela, Geng North, Timpan, sama Layaran, itu baru hitung-hitung 11,1, masih 0,9 lagi. Nah kita harus siapin infrastrukturnya. Kalau ada gas gak bisa diangkut gimana,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*