Pandemi Covid-19 belum usai. Di tengah ketidakpastian itu, Long Covid disebut-sebut menjadi masalah baru bagi masyarakat dunia.Tidak heran, pakar medis menyebutnya bencana kesehatan masyarakat berikutnya. Saat ini, di Amerika Serikat (AS) saja sudah 30% pasien yang menderita gejala Long Covid, jumlahnya setara 23 juta orang, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.
“Ada banyak orang yang terkena dampak ini. Long Covid bisa mengubah cara dalam hal bagaimana kita melakukan praktik medis, sama halnya seperti yang terjadi pada HIV/AIDS” kata Dr. Peter Hotez, salah satu direktur Pusat Pengembangan Vaksin di Rumah Sakit Anak Texas dan dekan di Baylor College of Medicine.
Mengenal Long Covid
Siapa pun yang menderita Covid-19 dapat mengalami kondisi tersebut, terlepas dari tingkat keparahan infeksi awal atau varian virusnya, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Long Covid juga memengaruhi semua kelompok umur, bahkan mereka yang sebelumnya bugar dan sehat.
Studi menunjukkan wanita berisiko lebih tinggi daripada pria; satu studi menemukan wanita dewasa dua kali lebih mungkin memiliki gejala jangka panjang.
Gejala utama Long Covid
Long Covid telah dikaitkan dengan lebih dari 200 gejala, menurut The Rockefeller Foundation. Sesak napas, kelelahan, dan gangguan tidur atau insomnia adalah gejala yang paling umum, menurut meta-analisis global baru-baru ini yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, sebuah jurnal peer-review.
Sementara itu, gejala lainnya termasuk kecemasan, depresi, nyeri tubuh, sakit kepala, jantung berdebar-debar dan kabut otak yang menggambarkan tantangan yang terkait dengan kognisi, seperti berpikir, konsentrasi, komunikasi, pemahaman, memori dan fungsi motorik. Beberapa penderita mengalami kerusakan organ, hingga jantung, paru-paru, ginjal, kulit dan otak.
Durasi Long Covid
Tidak ada definisi yang umum tentang berapa lama gejala bisa bertahan pada pasien Long Covid. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS mengatakan seseorang memiliki gejala jangka panjang jika gejala tersebut bertahan lebih dari (atau dimulai setelah) satu bulan sejak awal infeksi Covid-19. WHO umumnya menggunakan barometer tiga bulan.
Para ahli menyebut bahwa bagi sebagian orang, gejala Long Covid dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Sekitar 15% orang yang penyakitnya bertahan tiga bulan setelah infeksi terus mengalami gejala setidaknya 12 bulan setelah infeksi, menurut meta-analisis.