Patah Hati! Begini Sejarah Tupperware yang Terancam Bangkrut

CHICAGO, ILLINOIS - APRIL 10: Tupperware products are offered for sale at a retail store on April 10, 2023 in Chicago, Illinois. Tupperware stock closed down nearly 50 percent today after the company warned that it may go out of business.   Scott Olson/Getty Images/AFP (Photo by SCOTT OLSON / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Tupperware merupakan satu produk yang sudah tak asing di Tanah Air. Namanya tentu tak langka di telinga emak-emak Indonesia yang begitu identik dengan tempat penyimpanan makanan dan minuman.

Tentu saja menjadi primadona, Tupperware dipercaya para ibu rumah tangga karena bahannya yang kokoh, desain yang bagus serta warna yang menarik perhatian. Sayangnya, sepertinya sebentar lagi para emak-emak harus ‘patah hati’ sebab merek ini terancam bangkrut.

Kabar kebangkrutan ini terjadi setelah sahamnya anjlok hampir 50% minggu ini setelah perusahaan memberi tahu investor bahwa ada “keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungan usahanya”.

Tupperware, yang mendapat keuntungan dari ledakan permintaan selama pandemi karena orang-orang tinggal di rumah, sahamnya telah turun 95% selama 12 bulan terakhir.

Hal ini lantaran perusahaan berjuang untuk menyamai pesaing wadah penyimpanan lain yang lebih inovatif mempromosikan produk mereka kepada konsumen yang lebih muda di TikTok dan Instagram.

Tupperware bisa saja menggagalkan isu kebangkrutan ini. Jika mereka bisa mengumpulkan dana darurat.

Mengutip The Guardian pada Kamis (13/4/2023), Tupperware mengatakan tidak akan memiliki cukup uang tunai untuk mendanai operasinya kecuali dapat memperoleh dana tambahan dalam beberapa hari mendatang.

Perusahaan mengatakan sedang mempertimbangkan untuk melakukan PHK dan menjual beberapa portofolio real estatnya untuk menghemat uang.

Manajemen memperkirakan bahwa perusahaan mungkin tidak memiliki likuiditas yang memadai dalam waktu dekat. Maka dari itu, disimpulkan bahwa ada keraguan substansial tentang kemampuan Tupperware untuk melanjutkan kelangsungan usahanya.

Perusahaan mengatakan sedang menjajaki potensi pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sedang meninjau portofolio real estate untuk upaya penghematan uang potensial. Selain itu, New York Stock Exchange juga memperingatkan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan.

Lantas, Bagaimana Sejarah Tupperware?

Melansir dari berbagai sumber, Tupperware ini mulai diciptakan oleh orang yang bernama Earl Tupper pada tahun 1946. Tahun ini sekaligus titik mula perjalanan Tupperware di awali dengan menciptakan wadah plastik yang ringan dan tidak mudah pecah oleh ahli kimia Earl Tupper. Ini tentu awalnya terinspirasi dari desain kaleng cat yang rapat dan tidak tumpah.

Seiring berjalannya waktu wadak ini banyak disukai karena desainnya sederhana namun fungsional dan memahami kebutuhan penggunanya. Untuk diketahui, awal mula produk ini muncul tidak laku dijual di toko karena dianggap sangat inovatif sehingga diperlukan demonstrasi khusus untuk bisa paham cara pakainya.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1948 manajemen memahami karena banyak orang yang kesulitan penggunaan, maka diadakan pesta rumahan yang menjadi ajang untuk memamerkan Tupperware sekaligus memperkenalkan produk ini kepada banyak orang.

Pesta tersebut bernama “Hostess Group Demonstations”, demonstrasi Tupperware pun terbukti efektif untuk menyampaikan manfaat produk yang revolusioner ini. Dampaknya, salah seorang perempuan bernama Brownie Wise, seorang ibu rumah tangga di Amerika yang mulai menjual Tupperware secara mandiri.

Pada tahun 1950, Tupperware menjadi terkenal karena menawarkan pilihan produk yang lebih luas kepada wanita di Amerika. Model bisnis Tupperware kemudian diubah tahun 1951 dari yang tadinya dijual di dalam toko, menjadi sistem demonstrasi yang diperkenalkan oleh ibu-ibu ke berbagai konsumen.

Wise akhirnya mengubah Tupperware menjadi merek gaya hidup yang menarik bagi wanita kelas menengah. Konsep dagang Ini sekaligus mendorong karier wanita di sana untuk mendapatkan penghasilan dari berjualan Tupperware.

Bahkan model bisnis seperti ini juga dipraktikkan di Indonesia. Dengan konsep tersebut, perusahaan akhirnya merekrut para penjual dari berbagai kalangan, khususnya para perempuan.

Seiring dengan berjalannya waktu, hingga tahun 1960-an Tupperware dianggap menjadi inovasi yang tepat di kalangan ibu-ibu rumah tangga karena banyak sekali yang memerlukan produk ini. Terlebih saat itu microwave semakin populer di lingkungan rumah.

Tupperware terus melakukan inovasi dengan memperkenalkan produk-produk baru yang dibuat khusus. Tupperware mulai memperkenalkan produk yang bisa tahan terhadap microwave dan oven konvensional. Mereka juga membuat produk untuk menyimpan makanan beku.

Pada tahun 1980-an, Tupperware mulai menampilkan produk Tupperware Stack Cooker. Produk ini dirancang untuk membuat hidangan dalam jumlah banyak. Dengan satu produk, pelanggan bisa masak tiga hidangan dalam satu waktu. Memasaknya juga hanya perlu dimasukkan ke dalam microwave selama kurang lebih 30 menit.

Untuk diketahui produk tersebut masih dijual hingga saat ini. Ditinjau dari website resmi mereka, produk tersebut masih tersedia dengan harga US$189 atau sekitar Rp 2,8 juta.

Seiring berjalannya waktu, produk dari perusahaan ini terus menampilkan kualitas yang luar biasa. Mereka juga terus menawarkan desain yang inovatof, berkualitas, dan memberikan garansi seumur hidup? Ibu-ibu mana yang tak suka penawaran menarik seperti ini.

Namun, belakangan masa jaya Tupperware seakan mulai meredup yang ditandai dengan minat konsumen yang menurun. Ini juga dipicu oleh berkembangnya produk-produk saingannya yang mampu menarik minat ibu-ibu. Apalagi harga bersaing atau bahkan lebih murah. Inilah yang membuat penjualan hingga saham Tupperware anjlok.

 

 

 

Kejatuhan Raja Retail RI, Kisah Lahirnya Matahari dan Lippo

Pengunjung berbelanja di Matahari Store dikawasan Jakarta, Senin (30/11/2020). PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) menutup 6 gerainya hingga akhir tahun ini. Jumlah gerai perusahaan ritel ini akan berkurang dari 153 toko menjadi 147 toko.  (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Selama dua minggu ke depan ada tradisi yang tak bisa ditinggalkan untuk menyambut lebaran. Bukan soal menyantap nastar atau ketupat melainkan semarak pembelian busana baru.

Sejak Tunjangan Hari Raya (THR) turun masyarakat berbondong-bondong mengunjungi pusat perbelanjaan. Mereka berjejal dengan bungkusan belanjaan di kedua tangan, tak peduli berita turunnya perekonomian global. Salah satu pusat perbelanjaan yang ramai adalah Matahari Department Store.

Awalnya Matahari adalah toko baju bernama Micky Mouse di Pasar Baru yang didirikan oleh Hari Darmawan pada tahun 1960. Toko Micky Mouse menjual baju impor dan merek pabrikan sendiri buatan istri Hari bermerek MM Fashion.

Sebetulnya, bisnis Micky Mouse selama lima tahun pertama moncer. Mereka punya pasar tersendiri. Namun, Hari memendam rasa iri terhadap toko sebelah bernama De Zion. Sebab, toko ini selalu ramai dan dikunjungi oleh orang-orang kaya. Upaya mencontek kesuksesan De Zion selalu dilakukan, tetapi tidak membuahkan hasil.

Hingga akhirnya, keinginan mengakuisisi toko itu muncul kembali pada 1968. Terdengar kabar kalau pemilik De Zion ingin menjual tokonya. Seketika, Hari bergegas langsung membelinya.

Mengutip Kristin Samah & Sigit Triyono dalam Filosofi Bisnis Matahari (2017), bermodalkan pinjaman US$ 200 Juta dari Citibank Hari sukses mengakuisisi dua toko De Zion di Jakarta dan Bogor. De Zion langsung diganti nama menjadi “Matahari”.

“De Zion dalam bahasa Belanda artinya kan Matahari,” kata Hari Darmawan, seperti dikutip Muhammad Ma’ruf dalam 50 Great Business Ideas From Indonesia (2010).

Untuk mengembangkan toko barunya itu, Hari mencontek toko retail Jepang, Sogo Department Store. Dia ingin Matahari seperti Sogo yang menjual baju selengkap mungkin agar konsumen bisa memilih barang terbaik dan murah. Alhasil, berkat meniru strategi Sogo, Matahari pun mendapat banyak pengunjung. Matahari kemudian berkembang pesat sepanjang tahun 1970-1980.

Gerainya pun tak hanya menjual pakaian, tetapi juga perhiasan, tas, sepatu, kosmetik, peralatan elektronik, mainan, alat tulis, buku dan lainnya. Perkembangan pesat itu membuat Hari mampu membuka gerai lain di luar kota pada tahun 1990-an.

Hampir di seluruh kota di Indonesia terdapat Matahari. Tak ada yang tidak mengenal Matahari. Bahkan, saking jayanya Matahari percaya diri untuk melantai di bursa saham. Pada 1989, PT Matahari Department Store Tbk resmi menjual sahamnya kepada publik dengan kode emiten LPPF.

Meski begitu, kebesaran Matahari tak membuat Hari puas diri. Meski sudah jadi raja, dia ingin menjadikan Matahari sebagai pusat bisnis ritel penting di Indonesia. Ambisinya besar: membuat 1.000 gerai Matahari.

Pada saat bersamaan, keinginan itu didengar oleh James Riady, bankir muda dan anak dari konglomerat pendiri Lippo Group, Mochtar Riady. James berniat memberi dana pinjaman kepada Hari sebesar Rp 1,6 Triliun. Hari setuju dan mendapat pinjaman sebesar itu dengan bunga rendah. Namun, disinilah letak masalahnya dan tak pernah disangka oleh Hari.

Masih mengutip 50 Great Business Ideas From Indonesia (2010), tak lama setelah pinjaman itu cair, James Riady berniat berbisnis retail juga. Dia benar-benar membawa merek retail ternama asal AS ke Indonesia, yakni WalMart. Menariknya, WalMart didirikan persis di depan Matahari. Jadi, ketika ada Matahari, pasti ada WalMart. Kasusnya mirip seperti Indomaret dan Alfamart yang selalu berdekatan.

Kemunculan WalMart jelas menjadi sinyal merah persaingan usaha bagi Matahari. Namun, Hari tetap tidak mau kalah dari pesaing sekaligus pemberi pinjamannya. Dia tetap fokus menjalankan Matahari. Dan kenyataannya, WalMart kalah saing dan Matahari tetap jadi raja.

Namun, pada tahun 1996 kabar mengejutkan datang. Hari dan Matahari yang sedang berada di masa jaya

Hari tiba-tiba menerima tawaran pembelian Matahari dari James. Artinya, sejak itulah Matahari yang beromset Rp 2 Triliun resmi menjadi Lippo Group.

Penjualan ini menimbulkan spekulasi liar. Sebab, banyak yang heran karena Matahari kala itu sangat sukses dan jaya. Hari tak mungkin bangkrut karena Matahari pasti bakal berjalan.

Sejak akuisisi itu, Matahari resmi jadi milik Lippo Group. Nama Hari Darmawan pun perlahan mulai meredup.

Bersyukurlah Sudah Terima THR! Ratusan Kantor Belum Cair THR

THR PNS

Batas akhir pembayaran tunjangan hari raya (THR) sudah lewat atau maksimal per 15 April 2023. Jumlah aduan THR tidak dibayar sebagaimana mestinya pun meningkat.

Data per 17 April 2023 ada 1.394 layanan aduan ke Posko THR, terdiri dari 688 aduan THR tidak dibayarkan, 496 aduan THR yang dibayarkan tidak sesuai ketentuan, serta 210 aduan THR yang terlambat dibayarkan. Adapun 1.394 aduan tersebut melibatkan 992 perusahaan.

“Data ini adalah jumlah konsultasi dan layanan yang masuk ke Posko THR per 17 April 2023 pukul 12.00 WIB,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi dalam pernyataan resmi Selasa (17/4/2023).

Dari sisi sebaran, di Provinsi Aceh terdapat 3 aduan; Provinsi Sumatera Utara (24); Sumatera Barat (18); Riau (17); Jambi (11); Sumatera Selatan (24); Bengkulu (1); Lampung (5); Kepulauan Bangka Belitung (5); Kepulauan Riau (17); DKI Jakarta (455); Jawa Barat (322); Jawa Tengah (147); DIY (43); Jawa Timur (84); dan Banten (120).

Selain itu, di Provinsi Bali terdapat 9 aduan; NTB (2); NTT (2); Kalimantan Barat (7); Kalimantan Tengah (11); Kalimantan Selatan (17); Kalimantan Timur (16); Kalimantan Utara (2); Sulawesi Utara (2); Sulawesi Tengah (6); Sulawesi Selatan (11); Sulawesi Tenggara (6); Gorontalo (2); Sulawesi Barat (0); Maluku (1); Maluku Utara (1); Papua (3); Papua Barat (0).

“Saat ini terdapat 36 aduan yang ditindaklanjuti oleh Pengawas Ketenagakerjaan Kemnaker maupun Pengawas Ketenagakerjaan di Provinsi dan Kabupaten/Kota,” katanya.

Jumlah 1.394 layanan aduan ini naik dibanding satu hari sebelumnya, dimana jumlahnya ada di 938 aduan, terdiri dari 468 aduan THR tidak dibayarkan; 377 aduan pembayaran THR tidak sesuai ketentuan; dan 93 aduan THR terlambat dibayarkan.

Progres 51,7 %, Freeport Optimis Smelter Manyar Beres di 2023

MIND ID

Indonesia memiliki agenda besar dalam sektor hilirisasi dan industrialisasi sumber daya alam. Hal ini menjadi tantangan tersendiri lantaran kebutuhan investasi tercatat cukup besar pada sektor Mineral dan Batu bara yang masuk dalam 8 sektor Prioritas kebutuhan investasi di Indonesia.

Untuk itu, PT Freeport Indonesia (PTFI) yang merupakan anggota dari MIND ID menjawab tantangan Hilirisasi komoditas tembaga dengan membangun smelter Manyar yang terdapat di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Proyek yang kini telah mencapai progres 51,7 % ini telah sesuai dengan kurva-S yang telah disetujui Pemerintah dan akan rampung tepat waktu pada Desember 2023.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas memastikan bahwa pembangunan smelter dapat memenuhi target lini masa kurva-S yang telah disetujui pemerintah.

“Kami terus secara intensif berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dalam mengupayakan akselerasi perampungan smelter Manyar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/4/2023).

Smelter Manyar dikatakannya akan dilengkapi fasilitas pemurnian dan pengolahan konsentrat tembaga, dan fasilitas pendukung seperti Precious Metal Refinery (PMR). Fasilitas PMR berfungsi untuk mengolah lumpur anoda dari hasil olahan pemurnian konsentrat tembaga menjadi emas dan perak.

Fasilitas tersebut diproyeksikan mampu menghasilkan rata-rata 35 ton hingga maksimal 60 ton emas per tahun.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto mengapresiasi kerja keras PTFI dalam mengejar target konstruksi smelter. Adapun proses 51,7 % menurutnya merupakan capaian luar biasa yang dapat menjadi contoh perusahaan lain, terlebih proyek smelter Manyar memiliki komposisi tenaga kerja Indonesia hingga 98 persen.

Airlangga kemudian menjelaskan bahwa smelter Manyar perlu melalui proses pre-commissioning dan commissioning sebelum dapat beroperasi penuh layaknya pabrik-pabrik lain.

“Tahap pre-commissioning dan commissioning akan memastikan seluruh fasilitas berfungsi tanpa kendala, dan memakan waktu sekitar lima bulan sebelum beroperasi pada Mei 2024,” jelasnya.

Sebagai informasi, pembangunan smelter Manyar hingga akhir Desember 2022 telah mengeluarkan biaya investasi sebesar 1,63 miliar dolar Amerika atau setara Rp 25 triliun dari nilai total investasi sebesar US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 45 triliun.

Smelter Manyar dengan desain single-line terbesar di dunia akan mampu mengolah konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi 1,7 juta dry metric ton (dmt) dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.

 

Suram, Negara Kaya Eropa Ini Terancam Masuk Jurang Resesi

swedia

Ancaman resesi benar-benar nyata di Swedia. Pemerintah memprediksi kontraksi PDB akan terjadi lebih dalam dari yang diharapkan di 2023 ini.

Ini memperburuk prospek ekonomi negeri tersebut. Kementerian Keuangan Swedia memperkirakan penurunan lebih dalam sebesar 1%, setelah meramal PDB menyusut sebesar 0,7% di Desember lalu.

“Kita menghadapi tantangan besar, tetapi kita akan melewatinya bersama-sama,” kata Menteri Keuangan Swedia, Elisabeth Svantesson, mengatakan dalam siaran pers Senin (17/4/2023) waktu setempat, dikutip CNBC International.

“Banyak orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan, jadi penting bagi pemerintah untuk melawan inflasi dan mendukung mereka yang berada dalam keadaan paling sulit,” tegasnya.

Sebelumnya, pemerintah Swedia memang telah menggambarkan prospek ekonomi negara itu untuk tahun 2023 sebagai sesuatu yang “suram” dalam sebuah laporan pada Oktober 2022. Kala itu, ekonomi sudah diprediksi akan tergelincir ke dalam resesi.

Meski Indeks Harga Konsumen (CPI) terbaru menunjukkan inflasi akhirnya mulai melambat, namun upah warga masih tertatih-tatih dan harga rumah menghadapi penurunan yang serius. Jumat lalu angka inflasi inti (tidak termasuk energi) Swedia pada Maret tercatat 8%, lebih rendah dari sebelumnya 9,4%, tapi masih jauh di atas target bank sentral 2%.

“Orang-orang memiliki daya beli yang lebih rendah daripada yang mereka miliki selama beberapa tahun,” kata profesor ekonomi dan wakil dekan di School of Business, Economics and Law di University of Gothenburg, Ola Olsson.

“Begitu banyak orang berjuang dengan hal-hal mendasar dan juga mengurangi konsumsi mereka,” tambahnya.

Lembaga pemikir Swedia, Institut Riset Ekonomi Nasional pun mengatakan inflasi -tanpa memasukkan energi- akan tetap tinggi sepanjang tahun. Setidaknya butuh waktu hingga kuartal kedua tahun 2024 sebelum akhirnya turun di bawah 2%.

“Diperlukan pula waktu hingga 2025 sebelum ekonomi benar-benar membaik dan resesi yang diperkirakan sekarang mungkin tidak akan berakhir hingga 2026,” kata lembaga itu lagi.

Sementara itu, Komisi Eropa, badan eksekutif Uni Eropa (UE), juga menggemakan nada buruk dalam prospek pertumbuhan terbaru. Di mana Swedia menjadi satu-satunya negara di mana pertumbuhan PDB diproyeksikan meluncur ke wilayah negatif tahun ini.

Komisi memperkirakan penurunan sebesar 0,8% untuk tahun 2023 dengan kenaikan sebesar 1,2% pada tahun 2024. Ini menjadi perkiraan terendah kedua setelah Italia.

Sebenarnya kenaikan inflasi kini menjadi masalah banyak negara di Eropa. Hal ini salah satunya disebabkan perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan melambungnya harga makanan, karena Kyiv sumber utama pangan Eropa, dan energi, karena Rusia sumber minyak dan gas benua biru.

Arus Mudik di Gerbang Tol Cikampek Utama: Sepi & Lancar

Foto udara suasana jalanan kosong ke arah Jakarta di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (28/4/2022). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Kondisi gerbang Tol Cikampek Utama pada H-3 siang ini, Selasa (18/4/2023) terpantau lengang dan lalu lintas lancar. Tidak ada antrean panjang di pintu tol.

“Alhamdulillah Tol Cikampek masih lancar,” ungkap salah seorang pemudik bernama Zidan saat memberikan keterangan kepada CNBC Indonesia.

Zidan mengatakan volume kendaraan dari arah Jakarta menuju Cirebon masih normal. Lepas dari Jalan Tol Layang MBZ, belum ada kepadatan kendaraan.

“Jadi sampai saat ini belum ada kemacetan signifikan setelah dari MBZ,” imbuhnya.

Sementara itu, menuju Tol Cipali juga masih normal. Tidak ada kebijakan Contra Flow yang dilakukan petugas tol maupun Korlantas Polri.

Tol Jakarta Cikampek km 47-72 yang sedianya diberlakukan Contra Flow mulai pk 14.00 WIB (18/4), tapi masih akan diberlakukan kondisi normal (tidak ada contra flow) mengingat situasi jalan masih kondusif dengan VC Ration 0,4 (kecepatan kira2 masih bisa 50-60 km/jam).

“Contra Flow belum diberlakukan karena masih lancar. Tadi mau Contra Flow terpaksa dimajukan lagi ke jalur kiri, jalur kanan belum dipakai,” sebutnya.